Rabu, 04 Februari 2009

Hak untuk mengembangkan diri

Tadi pagi saya membuka sebua portal berita yang memberitakan tentang keberhasialn Negara Iran untuk pertama kalinya meluncurkan satelitnya, sebuah keberhasilan yang membanggakan bagi Negara mullah tersebut, dengan peluncuran satelit tersebut Iran dapat di sejajarkan dengan Negara – Negara maju lainya. Satelit yang di berinama Omid yang berarti harapan itu dirancang untuk penelitian dan telekomunikasi.

Namun dibalik peluncuran satelit tersebut Negara – Negara barat menaruh kecurigaan yang sangat dalam terhadap peluncuran satelit yang dilakukan oleh Iran, Negara barat curiga peluncuran satelit yang dilakukan oleh Iran akan di gunakan untuk senjata pemusnah masal, saya sidikit geli membaca berita tersebut, sebuah kecurigaan yang berlebihan dan tak beralaasan di lakukan oleh Negara barat. Kejadian ini hampir sama seperti yang menimpa Irak mereka menuduh irak menggunakan senjata pemusnah masal namun itu semua tidak terbukti. Yang seharusnya kita pertanyakan adalah mereka sendiri yakni Negara barat yang selama ini memang mengembangkan senjata pemusnah masal.

Iran berhak mengembangkan teknologi satelitnya, berhak mengembangkan nuklirnya untuk kemaslahatan penduduknya. Di sini dengan jelas bahwa kecurigaan Negara barat tidak beralasan meraka hanya takut mereka tersaingi oleh Negara lain dan terkesan mereka juga ingin memonopoli teknologi bahwasanya yang hanya bias menguasai teknologi canggih hanya mereka saja.

Manusia dilahirkan sebagai mahluk yang merdeka berhak mentuakn dan mengembagkan diri merka masing dengan dibatasi oleh koridor dan norma – norma tertentu, dan di alam kebebasan ini mereka dalah hal ini barat yang mengagung – agungkan kebebasan, tidak seharusnya menginjak – injak kebebasan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar